Michael Leonardo

Halo sahabat Brainy! Kabar gembira nih dari dunia sepak bola. Como 1907, klub yang dimiliki orang Indonesia, sukses promosi ke Serie A Italia, liga paling top di negeri pizza! 🎉

Como 1907 memastikan tiket promosi setelah bermain imbang 1-1 melawan Cosenza. Hasil ini bikin mereka finis di peringkat kedua klasemen Serie B, dengan total 73 poin, hanya beda tipis dari sang juara, Parma (76 poin).

Para pemain Como merayakan gol ke gawang Bari pada lanjutan laga Serie B Liga Italia pada Sabtu (13/4/2024) malam WIB

Nah, kesuksesan Como ini nggak lepas dari peran dua orang terkaya di Indonesia, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Lewat Grup Djarum, mereka membeli Como dan menyuntikkan dana serta strategi jitu.

Penasaran sama sepak terjang Como 1907? Yuk, kita kenalan lebih dekat!

Como 1907: Dari Nol Sampai Serie A

Como 1907 berdiri pada 25 Mei 1907 dengan nama awal Calcio Como. Markasnya ada di Stadion Giuseppe Sinigaglia, di tepi Danau Como yang indah.

Perjalanan Como di dunia sepak bola penuh lika-liku:

  • Awal Mula (1912-1960): Como mulai ikut liga profesional pada 1912. Sempat merasakan liga teratas Italia, eh malah turun lagi ke divisi bawah karena masalah keuangan.
  • Masa Kejayaan (1975): Como meraih pencapaian terbaik dengan menjuarai Serie A!
  • Masa Sulit (2005-2017): Como terdegradasi sampai Serie D dan bangkrut. Sempat berganti pemilik dan nama, tapi tetap kesulitan.
  • Kebangkitan (2019-sekarang): Hartono bersaudara membeli Como, mengubah namanya jadi Como 1907, dan langsung tancap gas! Como juara Serie D, promosi ke Serie C, juara Serie C lagi, promosi ke Serie B, dan akhirnya ke Serie A! Gokil, kan?

Rahasia Sukses Como 1907

Hartono bersaudara nggak main-main dalam membangun Como. Mereka menggelontorkan dana besar untuk:

  • Membayar utang klub.
  • Merekrut pemain-pemain hebat.
  • Memperbaiki stadion.
  • Membangun akademi sepak bola.

Nggak cuma modal, mereka juga menggandeng nama-nama besar di dunia sepak bola, seperti Cesc Fabregas, Thierry Henry, dan Dennis Wise. Fabregas jadi asisten pelatih, Henry jadi pemegang saham, dan Wise jadi direktur olahraga.

Dennis Wise, bersama General Manager Carlaalberto Ludi, juga merenovasi Stadion Giuseppe Sinigaglia yang sebelumnya kurang layak.

Pelatih utama Como, Osian Roberts, dibantu oleh Fabregas, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Dani Suryadi. Kolaborasi apik mereka membawa Como terbang tinggi! 🚀

Nah, sahabat Brainy, itulah kisah sukses Como 1907, klub bola Italia rasa Indonesia yang siap mengguncang Serie A! Kita doakan semoga mereka sukses di liga teratas dan terus mengharumkan nama bangsa! 🇮🇩

Login untuk menambahkan komentar
Klik tombol Google dibawah ini untuk masuk sebagai user

Tambahkan Komentar

Kamu mungkin juga suka