Michael Leonardo

Hai Sahabat Brainy!

Beberapa waktu lalu, media sosial ramai membicarakan seorang anak SD kelas 6 yang mengalami depresi setelah HP kesayangannya dijual orangtuanya. Kisahnya viral dan bikin kita bertanya-tanya, kok bisa ya?

ARD, anak berusia 13 tahun dari Cirebon, Jawa Barat ini mengalami depresi sekitar bulan September 2023. Kabarnya, pemicunya adalah HP yang ia beli dari hasil tabungannya sendiri dijual oleh ibunya karena masalah ekonomi.

Ade Cahyaningsih, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Cirebon, menenangkan ARD di rumahnya pada hari Senin (13/5/2024). ARD diduga mengalami depresi setelah HP miliknya dijual oleh ibunya karena desakan ekonomi.

Sejak HP kesayangannya dijual, ARD sering marah dan mengamuk, bahkan di sekolah. Saking sedihnya, ARD sampai tidak mau pergi ke sekolah lagi.

Lho, Kok Bisa Depresi? Ini Kata Psikolog

Seorang psikolog klinis menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang bisa memicu depresi pada anak. Dalam kasus ARD, faktor ekonomi keluarga yang kurang mampu menjadi pemicu utama.

Tapi, bukan berarti anak dari keluarga kaya raya terbebas dari risiko depresi, lho. Depresi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan kondisi finansial adalah salah satunya.

"Uang ibarat penstabil emosi. Anak-anak dengan kondisi finansial yang cukup cenderung memiliki emosi yang lebih stabil," ungkapnya.

Selain faktor ekonomi, peran orangtua juga memegang peranan penting. Dalam kasus ARD, tindakan orangtua menjual HP yang dibeli dari hasil tabungannya bisa diartikan sebagai hukuman oleh ARD.

Hukuman untuk anak bisa bersifat positif dan negatif. Hukuman positif adalah mengambil sesuatu yang disukai anak, sedangkan hukuman negatif adalah menambah sesuatu yang tidak disukainya.

Ketika anak merasa dihukum, ia bisa mengalami depresi. Apalagi, jika anak tersebut memang memiliki potensi depresi.

"Tidak semua anak akan depresi saat barangnya diambil. Tapi, pada anak yang punya potensi depresi, ditambah dengan faktor ekonomi dan perasaan dihukum, bisa memicu depresi," jelas sang psikolog.

Kenali Ciri-Ciri Anak Berpotensi Depresi

Nah, Sahabat Brainy, untuk mencegah depresi pada anak, penting banget untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini.

Berikut beberapa ciri anak yang berpotensi depresi:

  • Emosionalnya Kurang Stabil: Mudah marah, sedih berlarut-larut, enggan beraktivitas, tidak mau bersekolah, tidak punya hobi.
  • Perubahan Perilaku: Makan terlalu sedikit atau banyak, tidur berlebihan.
  • Menjadi Korban Bullying: Anak yang sering dibully atau diintimidasi punya risiko lebih tinggi mengalami depresi.

Pentingnya Peran Orangtua

Peran orangtua sangat penting dalam mencegah dan menangani depresi pada anak. Pastikan Sahabat Brainy selalu:

  • Penuhi kebutuhan dasar anak dengan baik, termasuk kasih sayang, perhatian, dan rasa aman.
  • Bangun komunikasi yang terbuka agar anak merasa nyaman bercerita dan mengungkapkan perasaannya.
  • Cari bantuan profesional jika melihat tanda-tanda depresi pada anak.

Layanan konseling bisa membantu anak mengatasi masalah dan emosinya. Yuk, sayangi dan lindungi anak-anak kita dari ancaman depresi!

Login untuk menambahkan komentar
Klik tombol Google dibawah ini untuk masuk sebagai user

Tambahkan Komentar

Kamu mungkin juga suka