Askara Indrayana

Pengantar:
Telefónica, raksasa telekomunikasi asal Spanyol, telah menjalin kerja sama dengan Chainlink, penyedia oracle terdesentralisasi, untuk memerangi SIM swapping. Tujuan kolaborasi ini adalah menciptakan alat baru bagi pengembang blockchain untuk melindungi transaksi dari peretasan yang menggunakan SIM card yang disusupi.

Implementasi Chainlink Functions:
Telefónica akan menggunakan Chainlink Functions untuk menghubungkan secara aman Application Programmable Interfaces (API) pada GSMA Open Gateway ke jaringan blockchain Polygon. GSMA Open Gateway adalah kerangka API yang memungkinkan pengembang mengakses jaringan operator seluler anggota Global System for Mobile Communications (GSMA).

SIM Swapping API:
Implementasi awal akan menggabungkan Chainlink Functions dengan SIM SWAP API milik GSMA untuk memberikan lapisan keamanan tambahan bagi transaksi blockchain. Melalui mekanisme ini, kontrak pintar dapat menanyakan apakah SIM card perangkat telah mengalami perubahan yang tidak sah.

Mitigasi Risiko yang Lebih Luas:
Selain keamanan transaksi, implementasi ini juga meminimalisir risiko di luar itu, termasuk autentikasi dua faktor (2FA) dan deteksi penipuan dalam aplikasi terdesentralisasi dan layanan DeFi.

Pernyataan Telefónica:
Chief Metaverse Officer Telefónica, Yaiza Rubio, menyatakan bahwa langkah ini memposisikan Telefónica sebagai "enabler Web3".

Pernyataan Chainlink:
Chief Business Officer Chainlink Lab, menambahkan bahwa kolaborasi ini memperluas cara platform Chainlink menjadi standar industri yang mendukung keamanan di seluruh ekosistem blockchain.

Apa itu SIM Swapping?
SIM swapping adalah metode peretasan dengan teknik rekayasa sosial, di mana penipu meyakinkan penyedia layanan seluler untuk mengaktifkan SIM card milik mereka dengan menggunakan nomor telepon korban. Praktik ini memberikan kendali atas nomor telepon tersebut kepada penipu, memungkinkan mereka melewati 2FA berbasis pesan teks dan mengakses akun daring milik korban.

Kasus SIM Swapping Ternama:
Ethereum Co-Founder, Vitalik Buterin, menjadi korban serangan SIM swap pada tahun lalu, mengakibatkan profil Twitternya diambil alih dan digunakan untuk mempromosikan giveaway NFT palsu.

Pada bulan Januari, akun Twitter Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) juga dikompromikan dalam serangan SIM swap, menyebabkan pengumuman palsu tentang persetujuan Bitcoin ETF, yang memengaruhi pergerakan harga Bitcoin.

Kesimpulan:
Telefónica dan Chainlink bekerja sama untuk meningkatkan keamanan transaksi blockchain dengan mencegah penyalahgunaan SIM card yang disusupi. Kolaborasi ini diharapkan mampu memitigasi risiko SIM swapping dan meningkatkan perlindungan bagi pengguna aplikasi terdesentralisasi.

Login untuk menambahkan komentar
Klik tombol Google dibawah ini untuk masuk sebagai user

Tambahkan Komentar

Kamu mungkin juga suka