Rita Susmito

Hai Sahabat Brainy! Kalian tahu nggak sih, kalau rokok itu ternyata bikin banyak orang resah, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa? Yup, gara-gara kandungannya yang bikin nagih, rokok jadi masalah besar di Indonesia!

Upaya buat ngendaliin produk tembakau kayak rokok ini tuh masih belum banyak perubahannya, lho. Soalnya, banyak banget gangguan dari industri rokok dan juga kelompok-kelompok tertentu. Nah, karena itu anak-anak sekarang udah berani buat bersuara lantang soal bahaya rokok ini!

Anak-anak di Indonesia menjadi korban utama dari bahaya rokok/Yayasan Lentera Anak

Berdasarkan data dari survei kesehatan di Indonesia, jumlah perokok remaja usia 10-18 tahun memang sih turun jadi 7,4% di tahun 2023. Padahal sebelumnya, di tahun 2018, jumlahnya pernah naik sampai 9,2%. Sayangnya, penurunan ini masih banyak diperdebatkan dan belum berdampak signifikan.

Justru, data dari WHO malah nunjukin kalau jumlah perokok di usia remaja itu meningkat! Artinya, penggunaan rokok di kalangan anak-anak dan remaja masih tinggi banget, guys! Parahnya lagi, Indonesia itu jadi salah satu negara di Asia Tenggara yang belum berani ambil tindakan tegas buat ngatur penggunaan rokok. Duh!

Seruan Lantang dari Anak-Anak Indonesia

Sejak tahun 2016-2023, Lentera Anak udah ngerangkum seruan-seruan dari anak-anak Indonesia tentang bahaya rokok ini. Kira-kira apa aja ya?

  1. 2016: Jauhkan kami dari rokok, miras, dan narkoba!
  2. 2017 & 2020: Ayo awasi iklan, promosi, dan sponsor rokok di Indonesia, bareng Forum Anak dan Pemerintah!
  3. 2021: Tolong dong, buat aturan yang jelas soal jual-beli rokok, iklan, dan promosinya!
  4. 2022: Optimalkan program buat ngawasin iklan, promosi, dan rehabilitasi khusus buat perokok anak-anak!
  5. 2023: Kami mohon, Pemerintah lebih tegas lagi dalam menerapkan aturan kawasan tanpa rokok!

Seruan-seruan ini diharapkan bisa bikin Pemerintah lebih serius dalam ngelindungin anak-anak dari bahaya rokok. Soalnya, anak-anak berhak buat tumbuh dan berkembang di lingkungan yang sehat dan bebas dari zat adiktif!

Aturan yang Masih "Memble"

Pakar kesehatan, Mouhamad Bigwanto, pernah bilang kalau Indonesia itu satu-satunya negara di ASEAN yang masih ngebolehin iklan rokok. Padahal, seharusnya Pemerintah bisa lebih tegas lagi ngelarang peredaran iklan rokok yang masih banyak banget kita lihat sampai sekarang.

Sayangnya, masih banyak aturan yang justru ngehambat perlindungan anak-anak dari bahaya rokok. Contohnya:

  1. Penjualan rokok ke anak-anak: Padahal, udah jelas-jelas rokok itu nggak boleh dijual ke anak di bawah umur!
  2. Iklan, promosi, dan tempat bermain anak yang deket sama kawasan perokok: Hayooo, siapa yang sering ngelihat iklan rokok gede-gede di pinggir jalan?
  3. Rokok dengan berbagai rasa: Rokok rasa cokelat, mangga, menthol, dan lain-lain tuh cuma akal-akalan industri rokok aja biar anak-anak tertarik nyobain!
  4. Promosi rokok elektrik: Rokok elektrik atau vape juga sama bahayanya kayak rokok biasa, lho!

RUU Kesehatan dan "Drama" Kepentingan

RUU Kesehatan yang udah disahkan jadi UU Nomor 17 Tahun 2023 sebenarnya udah bilang kalau produk tembakau itu zat adiktif. Tapi, aturan lebih lanjutnya, termasuk soal rokok elektrik, masih digodok lagi dalam Peraturan Pemerintah.

Masalahnya, RUU Kesehatan ini masih banyak diabaikan sama berbagai pihak, mulai dari kementerian, legislatif, institusi, sampai organisasi di Indonesia. Banyaknya kepentingan politik dan kelompok-kelompok tertentu bikin RUU ini susah buat disahkan. Duh, jangan sampai deh ya, kesehatan masyarakat, terutama anak-anak, jadi korban "drama" kepentingan ini!

Nah, Sahabat Brainy, sekarang kita jadi lebih paham kan soal bahaya rokok dan gimana susahnya ngelawan industri rokok ini. Yuk, kita dukung terus upaya buat ngelindungin anak-anak Indonesia dari bahaya rokok!

Login untuk menambahkan komentar
Klik tombol Google dibawah ini untuk masuk sebagai user

Tambahkan Komentar

Kamu mungkin juga suka