Askara Indrayana

Menjelang persaingan panas Pilpres AS 2024, dunia AI dihadapkan pada tantangan baru: bagaimana memberikan informasi yang akurat dan mencegah penyebaran disinformasi. Dalam perkembangan terbaru, Gemini, chatbot AI dari Google, telah memutuskan untuk mundur dari pertanyaan terkait pemilu AS.

Keputusan ini diambil setelah eksperimen sebelumnya di India, di mana Google membatasi kemampuan Gemini untuk menjawab pertanyaan pemilu. Reuters melaporkan bahwa pembatasan ini kini diterapkan secara global.

Para pengembang AI seperti OpenAI, Anthropic, dan Google, tengah berupaya keras untuk mengatasi masalah disinformasi yang berpotensi mengguncang pemilu 2024. Namun, sikap Gemini yang enggan menjawab pertanyaan mendasar seperti tanggal Pilpres AS adalah langkah moderasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Penolakan Gemini

Saat ditanya tentang pemilu mendatang, Gemini hanya merespons dengan, "Saya masih belajar bagaimana menjawab pertanyaan ini. Silakan coba Google Search."

Padahal, Google Search sendiri dengan jelas memberikan jawaban yang langsung: Selasa, 5 November 2024.

Google menyatakan bahwa mendukung pemilu adalah tanggung jawab penting bagi perusahaan dan proses demokrasi. Namun, melindungi integritas pemilu juga berarti menjaga produk dan layanan mereka dari penyalahgunaan.

Sikap Rival

Berbeda dengan Gemini, rival ChatGPT dari OpenAI memberikan respons yang jelas ketika ditanya tanggal Pilpres AS. "Pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 dijadwalkan pada Selasa, 5 November 2024."

OpenAI menekankan pentingnya penggunaan alat AI dengan bertanggung jawab, termasuk pada saat pemilu. Perusahaan mengaku berupaya mengantisipasi dan mencegah penyalahgunaan, seperti penipuan "deepfake", operasi pengaruh berskala besar, atau chatbot yang menyamar sebagai kandidat.

Sementara itu, Anthropic telah melarang kandidat politik menggunakan Claude AI, chatbotnya. Namun, Claude masih dapat memberikan informasi terkait pemilu, seperti tanggalnya dan fakta penting lainnya.

Anthropic menyatakan bahwa pembatasan ini dilakukan karena sistem AI generatif masih relatif baru, dan perusahaan mengambil sikap hati-hati terhadap penggunaannya dalam politik. Pelanggaran terhadap aturan tersebut dapat mengakibatkan penangguhan akun pengguna.

Kesimpulannya, AI di arena politik menghadapi dilema antara memberikan informasi yang akurat dan mencegah penyebaran disinformasi. Sementara Gemini memilih untuk menarik diri, para pesaingnya mengambil sikap hati-hati dengan mengantisipasi dan mencegah penyalahgunaan. Masih harus dilihat bagaimana AI akan berperan dalam lanskap politik yang terus berkembang di masa depan.

Login untuk menambahkan komentar
Klik tombol Google dibawah ini untuk masuk sebagai user

Tambahkan Komentar

Kamu mungkin juga suka