Sahabat Brainy, lagi rame banget nih berita tentang varian baru Covid-19, namanya KP.1 dan KP.2. Katanya sih, kasusnya lagi meroket di Singapura, bahkan naik dua kali lipat! 😱 Waduh, kita harus tetap waspada ya!
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) melaporkan kalau kasus KP.1 dan KP.2 ini udah mencapai 25.900 kasus di minggu pertama Mei 2024. Padahal, minggu sebelumnya cuma sekitar 13.700 kasus.
Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, bilang kalau ini baru gelombang awal aja, lho! 😠Diprediksi, puncaknya bakal terjadi antara pertengahan sampai akhir Juni 2024. Serem banget, kan?
Eh, Emang KP.1 dan KP.2 Itu Apa Sih?
Jadi gini, Sahabat Brainy. KP.1 dan KP.2 itu varian baru Covid-19 yang masih satu keluarga sama Omicron. Nama kerennya sih FLiRT. Nah, KP.2 ini katanya lebih gampang nular daripada KP.1. Makanya, WHO langsung menetapkan KP.2 sebagai Varian Dalam Pemantauan biar semua negara waspada.
KP.2 ini pertama kali muncul di India awal tahun 2024. Terus, sekarang udah nyebar ke mana-mana, deh, kayak Amerika Serikat, China, Thailand, Australia, Selandia Baru, sama Inggris.
Tapi tenang, Sahabat Brainy! Kabar baiknya, CDC Amerika Serikat bilang kalau KP.2 ini nggak lebih parah dari varian Covid-19 yang udah-udah. Kementerian Kesehatan Singapura juga bilang gitu, kok. 😊
Kata Para Ahli Gimana Nih?
Meskipun nggak lebih parah, Dr. David Ho, ahli virus dari Universitas Columbia, bilang kalau KP.2 ini punya protein yang lebih jago ngehindarin sistem imun kita. Makanya, penyebarannya jadi lebih cepet.
Terus, Dr. Leong Hoe Nam, pakar penyakit menular di Singapura, bilang kalau vaksin yang ada sekarang belum tentu mempan buat ngelawan KP.2. Soalnya, vaksinnya kan dibuat berdasarkan varian XBB.1.5 yang beda sama JN.1, 'nenek moyangnya' KP.1 dan KP.2.
Tapi, Dr. Leong juga bilang kalau kita nggak perlu terlalu khawatir, kok. Soalnya, orang-orang yang pernah kena varian JN.1 kayaknya punya 'perisai' alami buat ngelawan KP.1 dan KP.2.
Terus, Gejalanya Kayak Gimana?
Gejala KP.1 dan KP.2 ini sebenernya mirip-mirip sama varian Covid-19 yang lain, kayak:
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Pilek
- Kelelahan
- Diare
- Mual
- Muntah
Bedanya, kasus kehilangan indra penciuman sama perasa udah jarang banget terjadi.
Jadi, Gimana Dong Biar Kita Tetap Aman?
Meskipun katanya nggak terlalu bahaya, tapi kita tetep harus jaga kesehatan, dong! Caranya? Ya, kayak yang udah-udah:
- Rajin cuci tangan pakai sabun
- Pakai masker kalau lagi di tempat ramai
- Jaga jarak sama orang lain
- Istirahat yang cukup
- Makan makanan bergizi
Intinya sih, Sahabat Brainy, kita harus tetap waspada dan nggak boleh lengah! 💪 Stay safe and healthy, everyone! 💚