Rita Susmito

Di balik keindahan dan pesona sejarahnya, Afghanistan menyimpan kisah tragis yang layak untuk dikisahkan. Situs-situs sejarah yang pernah menjadi saksi kejayaan masa lampau kini menjadi korban perusakan sistematis. Buldozer merajalela, menghancurkan jejak-jejak peradaban kuno demi kepentingan segelintir orang.

Berdasarkan analisis citra satelit oleh para peneliti dari Universitas Chicago, terungkap bahwa sejak tahun 2018 hingga 2021, lebih dari 29 ribu situs arkeologi di Afghanistan mengalami kerusakan. Pola penjarahan yang sistematis ini berlanjut bahkan setelah Taliban kembali berkuasa pada tahun 2021.

Situs-situs yang hancur mencakup permukiman kuno dari Zaman Perunggu hingga Zaman Besi, yang menyimpan kisah peradaban yang pernah berkembang di wilayah tersebut. Terletak di kawasan Balkh, Afghanistan, yang merupakan jantung wilayah Bactria pada masa lampau, situs-situs ini menjadi saksi kejayaan kerajaan-kerajaan kuno dan menjadi pusat perdagangan penting di Jalur Sutra.

Para peneliti menemukan bukti adanya jejak buldoser yang meninggalkan bekas penggalian di sekitar situs-situs tersebut. Mereka memperkirakan bahwa penjarahan ini dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki akses terhadap peralatan berat dan kekuasaan untuk beroperasi tanpa campur tangan pihak berwenang.

Mirisnya, penjarahan ini tidak hanya terjadi pada segelintir situs saja. Menurut para peneliti, sekitar 162 permukiman kuno hancur dengan cepat antara tahun 2018 dan 2021. Bahkan setelah Taliban berkuasa, praktik perusakan ini terus berlanjut di 37 situs.

Sungguh memprihatinkan melihat warisan sejarah yang tak ternilai ini hancur begitu saja. Situs-situs arkeologi ini menyimpan cerita tentang peradaban kuno, agama, dan budaya yang pernah berkembang di Afghanistan. Kehilangan mereka berarti kehilangan bagian penting dari sejarah dunia.

Upaya pelestarian dan perlindungan situs-situs sejarah di Afghanistan menjadi tugas bersama. Pemerintah, lembaga internasional, dan masyarakat harus bersatu untuk menghentikan penjarahan dan kerusakan yang terjadi. Melalui kerja sama dan kesadaran kolektif, kita dapat menyelamatkan warisan sejarah yang tak ternilai ini untuk generasi mendatang.

Login untuk menambahkan komentar
Klik tombol Google dibawah ini untuk masuk sebagai user

Tambahkan Komentar

Kamu mungkin juga suka