Perusahaan teknologi terbesar di dunia bersiap menghadapi peraturan ketat Uni Eropa (UE) yang mulai berlaku pada 7 Maret mendatang. Digital Markets Act (DMA) bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil bagi kompetisi di pasar online.
1. Mencegah Monopoli
DMA melarang akuisisi perusahaan rintisan oleh raksasa teknologi tanpa pemberitahuan kepada Komisi Eropa, otoritas persaingan usaha UE. Hal ini dilakukan untuk mencegah perusahaan besar menyingkirkan pesaing potensial dan mempertahankan monopoli pasar.
2. Interoperabilitas Perpesanan
DMA mewajibkan aplikasi perpesanan yang dimiliki oleh penjaga gerbang (seperti WhatsApp dan Messenger) untuk saling terhubung, memungkinkan pengguna mengirim dan menerima pesan antar platform secara langsung. Dengan demikian, persaingan akan meningkat, dan pengguna dapat memilih platform yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
3. Pasar yang Adil di Amazon
DMA melarang Amazon memanfaatkan posisinya sebagai pasar untuk mempromosikan produk dan layanannya sendiri secara tidak adil. Platform tersebut juga harus memberikan akses yang adil kepada penjual lain untuk data dan fitur penting.
4. Membuka App Store
DMA mengharuskan Apple membuka App Store-nya, memungkinkan pengguna menginstal aplikasi dari luar dan menggunakan sistem pembayaran alternatif. Hal ini akan meningkatkan pilihan konsumen dan mendorong inovasi dalam aplikasi seluler.
5. Transparansi Iklan
Google, Facebook, dan penjaga gerbang lainnya diwajibkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar tentang mekanisme iklan mereka. Platform tersebut harus mengungkapkan informasi seperti cara penargetan iklan dan efektivitas kampanye. Dengan demikian, pengiklan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan persaingan dalam pasar iklan menjadi lebih adil.
Dengan penegakan aturan-aturan ini, UE berharap dapat menciptakan pasar digital yang lebih kompetitif dan inovatif, di mana perusahaan kecil dan konsumen memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang.