2 Januari 2024
Tepat 13 tahun yang lalu, gempa bumi dahsyat dan tsunami melanda Jepang, memicu insiden kebocoran di pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima. Kenangan bencana alam tersebut kembali hidup dalam ingatan kolektif warga Jepang ketika pada 1 Januari 2024, gempa berkekuatan 7,6 mengguncang Prefektur Ishikawa, disertai peringatan tsunami.
Jepang memang tidak asing dengan gempa bumi. Namun, warga negara ini tetap dihantui rasa penasaran kapan gempa besar berikutnya akan terjadi dan apakah gedung tempat tinggal mereka cukup kuat.
Ketakutan dan kekhawatiran ini menjadi nyata pada 11 Maret 2011. Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,0 mengguncang Jepang, diikuti tsunami yang menghancurkan pesisir timur negara tersebut. Bencana ini menyebabkan lebih dari 18.000 orang meninggal dunia dan ratusan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.
Belajar dari Gempa Besar Kanto
Gempa bumi besar bukanlah hal baru bagi Jepang. Pada tahun 1923, Gempa Besar Kanto mengguncang Tokyo dan sekitarnya, menewaskan lebih dari 140.000 orang dan menyebabkan kerusakan besar.
Setelah bencana tersebut, pemerintah Jepang menyadari pentingnya bangunan tahan gempa. Peraturan baru diberlakukan, mewajibkan bangunan baru untuk diperkuat dengan baja dan beton, serta memiliki balok yang lebih tebal untuk bangunan kayu.
Perbaikan Berkelanjutan
Sejak saat itu, Jepang terus belajar dari setiap gempa besar yang terjadi. Setelah gempa Kobe pada tahun 1995, peraturan bangunan kembali diperbarui, dan setelah gempa Fukushima pada tahun 2011, standar bangunan kembali ditingkatkan.
Hasilnya, bangunan-bangunan di Jepang saat ini jauh lebih tahan gempa dibandingkan dengan bangunan-bangunan yang dibangun sebelum tahun 1981. Hal ini terlihat jelas pada gempa bumi yang terjadi di Ishikawa pada 1 Januari 2024. Meskipun gempa tersebut berkekuatan 7,6, kerusakan yang terjadi relatif kecil.
Kesimpulan
Jepang telah menempuh perjalanan panjang dalam meningkatkan ketahanan gempa negaranya. Peraturan bangunan yang ketat dan pembelajaran berkelanjutan dari setiap bencana telah membuahkan hasil. Meskipun gempa bumi besar masih akan terjadi di Jepang, negara ini sekarang jauh lebih siap untuk menghadapinya.