Rita Susmito

Logo Apple dan Uni Eropa berdampingan. (Sumber: Lionel Bonaventure/AFP)

Perusahaan teknologi raksasa Apple mengajukan banding atas denda sebesar 1,8 miliar euro (sekitar Rp29,2 triliun) yang dijatuhkan oleh Komisi Uni Eropa. Apple merasa dirugikan oleh keputusan tersebut.

Penolakan Apple

Dalam sebuah pernyataan, Apple menyatakan bahwa denda tersebut diberikan tanpa bukti yang cukup bahwa mereka merugikan konsumen. Perusahaan berbasis di Cupertino, California ini juga menyoroti persaingan ketat dalam pasar layanan streaming musik.

"Keputusan ini bertentangan dengan fakta pasar yang menunjukan persaingan dinamis dan terus berkembang," kata Apple.

Sambutan Hangat Spotify

Di sisi lain, Spotify, salah satu layanan streaming musik yang mengajukan pengaduan terhadap Apple, menyambut baik denda tersebut. Mereka menilai keputusan UE mengirimkan pesan penting bahwa bahkan perusahaan besar seperti Apple tidak bisa menyalahgunakan kekuasaan mereka.

CEO Spotify, Daniel Ek, mendesak Apple agar mematuhi denda dan menghentikan praktik anti-persaingan.

Kekhawatiran Terhadap Denda Kecil

Meski denda yang dijatuhkan terbilang besar, beberapa kritikus berpendapat bahwa jumlah tersebut masih kecil dibandingkan dengan keuntungan Apple yang mencapai miliaran dolar.

"Bagi Apple, denda ini tidak seberapa," ujar Markus Ferber, anggota parlemen Uni Eropa dari Jerman.

Digital Markets Act (DMA)

Uni Eropa yakin denda tersebut akan memaksa Apple mengubah praktik bisnis mereka dan mematuhi Undang-Undang Pasar Digital (DMA). DMA mewajibkan perusahaan teknologi besar seperti Apple, Google, dan Meta untuk memberikan akses yang adil kepada pesaing mereka.

Jika Apple tidak mematuhi DMA, mereka bisa dikenakan denda hingga 10% dari pendapatan global mereka.

Perseteruan Terus Berlanjut

Apple membantah tuduhan Spotify dan menegaskan bahwa mereka tidak mendominasi pasar streaming musik. Namun, perusahaan asal Swedia tersebut tetap menjadi kritikus vokal terhadap kebijakan Apple di App Store.

Saat ini, pertempuran hukum antara Apple dan Spotify masih terus berlanjut, menunjukkan ketegangan yang sedang berlangsung dalam industri teknologi.

Login untuk menambahkan komentar
Klik tombol Google dibawah ini untuk masuk sebagai user

Tambahkan Komentar

Kamu mungkin juga suka