Michael Leonardo

Hai sahabat Brainy! 👋

Belakangan ini, banyak yang mempertanyakan nasib program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan membandingkannya dengan kasus korupsi yang pernah menjerat Asabri. Tenang, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, dengan tegas menyatakan bahwa Tapera tidak akan bernasib sama seperti Asabri.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2/2024).

Seperti yang kita tahu, kasus korupsi Asabri telah merugikan negara hingga puluhan triliun rupiah. Tentu saja, hal ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

Lalu, apa saja sih upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya korupsi di Tapera? Yuk, simak penjelasannya!

Sistem Pengawasan yang Ketat

Pemerintah telah merancang sistem pengawasan yang ketat untuk memastikan dana Tapera dikelola dengan baik, akuntabel, dan transparan. Salah satunya adalah dengan membentuk Komite Tapera yang diketuai langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Komite Tapera: Garda Terdepan Pengawasan Dana

Komite Tapera bertugas untuk mengawasi seluruh proses pengelolaan dana Tapera. Selain Menteri PUPR, anggota komite ini terdiri dari:

  • Menteri Keuangan
  • Menteri Ketenagakerjaan
  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
  • Profesional di bidangnya

Dengan komposisi anggota yang kredibel, diharapkan pengelolaan dana Tapera lebih transparan dan akuntabel.

Belajar dari Kasus Asabri

Moeldoko juga menegaskan bahwa pemerintah belajar dari kasus korupsi Asabri. Ia menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana masyarakat, termasuk dana Tapera.

Sekilas tentang Kasus Korupsi Asabri

Sebagai informasi, PT Asabri (Persero) merupakan BUMN yang mengelola asuransi sosial dan dana pensiun bagi prajurit TNI, anggota Polri, dan ASN di Kementerian Pertahanan dan Polri.

Pada 2021, terungkap kasus korupsi yang melibatkan jajaran manajemen PT Asabri dengan pihak swasta. Kasus ini merugikan negara hingga Rp22,78 triliun!

Berikut beberapa pihak yang dinyatakan bersalah dalam kasus tersebut:

  • Adam Rachmat Damiri (Dirut Asabri 2011-2016)
  • Sonny Widjaja (Dirut Asabri 2016-2020)
  • Bachtiar Effendi (Direktur Investasi dan Keuangan Asabri 2008-2014)

Kesempatan untuk Membangun Negeri

Moeldoko berharap masyarakat memberikan kepercayaan kepada pemerintah dalam mengelola Tapera. Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan rumah rakyat.

Nah, sahabat Brainy, dengan sistem pengawasan yang ketat dan komitmen pemerintah untuk menjaga transparansi, diharapkan Tapera dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari praktik korupsi.

Semoga informasi ini bermanfaat! 😊

Referensi Tambahan:

Login untuk menambahkan komentar
Klik tombol Google dibawah ini untuk masuk sebagai user

Tambahkan Komentar

Kamu mungkin juga suka