Michael Leonardo

Hai sahabat Brainy, kamu pasti nggak asing dong sama yang namanya gas elpiji 3 kg atau yang biasa dipanggil "gas melon"? Nah, ternyata belakangan ini ada isu yang cukup bikin heboh nih soal isi gas melon yang katanya nggak full 3 kg.

Kementerian ESDM akhirnya buka suara dan bilang kalau memang benar isi gas melon yang beredar di masyarakat nggak selalu pas 3 kg. Kok bisa gitu ya?

Ilustrasi tabung gas elpiji 3 kg. Kementerian ESDM mengakui elpiji 3 kg subsidi yang dibeli masyarakat tidak terisi penuh.

Alasan Isi Gas Melon Nggak Selalu 3 Kg

Menurut Kementerian ESDM, ada beberapa faktor yang bikin isi gas melon nggak selalu pas 3 kg, yaitu:

  • Proses pengisian yang otomatis: Saat pengisian, sistem otomatis akan berhenti ketika berat gas di dalam tabung sudah mencapai 3 kg. Tapi, sistem ini nggak bisa ngukur volume gas yang tersisa di dalam tabung sebelum diisi ulang.
  • Sisa gas di dalam tabung: Nah, karena ada sisa gas di dalam tabung, otomatis jumlah gas yang bisa diisi ulang pun jadi nggak selalu pas 3 kg.
  • Sifat gas yang nggak bisa terambil semua: Sifat gas itu kan beda sama air ya, sahabat Brainy. Jadi, meskipun tabungnya udah kerasa kosong, sebenernya masih ada sisa gas yang nggak bisa terambil.

Terus, Gimana dengan Subsidi Gas Melon?

Meskipun isi gas melon nggak selalu pas 3 kg, Kementerian ESDM memastikan kalau pemerintah tetap membayar subsidi berdasarkan volume gas yang dikonsumsi masyarakat, bukan berdasarkan jumlah tabung yang terjual. Jadi, pemerintah ngitung subsidi berdasarkan selisih gas yang ada di tangki SPBE sebelum dan sesudah pengisian.

Ada Temuan Isi Gas Melon Dikurangi

Kasus isi gas melon yang nggak full ini juga sempat jadi sorotan nih setelah Menteri Perdagangan nemuin ada beberapa SPBE yang nakal dengan sengaja ngurangin isi gas melon antara 200-700 gram. Waduh, keterlaluan banget kan?

Nah, buat sahabat Brainy, ada baiknya kita semua jadi konsumen yang cerdas ya. Jangan lupa untuk selalu cek berat gas melon yang kita beli dan pastikan sesuai dengan yang tertera di tabung.

Login untuk menambahkan komentar
Klik tombol Google dibawah ini untuk masuk sebagai user

Tambahkan Komentar

Kamu mungkin juga suka