Dalam era persaingan e-commerce yang ketat, personalisasi menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan konversi dan loyalitas pelanggan. Riset terbaru CleverTap mengungkapkan bahwa perusahaan yang mengimplementasikan strategi personalisasi berbasis kebutuhan khusus mampu menggaet pembelian 6 kali lebih banyak dibanding rata-rata industri. Bahkan, angka ini melonjak hingga 7 kali lipat bagi perusahaan yang berfokus pada personalisasi yang relevan.
Strategi personalisasi terbagi menjadi empat level, yaitu:
- Level 1: Merekomendasikan produk atau promosi berdasarkan data demografi (usia, jenis kelamin, lokasi).
- Level 2: Menggali segmen berdasarkan perilaku (riwayat pembelian, kunjungan halaman).
- Level 3: Memprediksi preferensi dan minat berdasarkan analisa pola.
- Level 4: Mengirim pesan yang relevan sesuai perilaku dan kejadian terkini (seperti meninggalkan keranjang belanja).
Perusahaan-perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok:
- Striver: Personalisasi terbatas, frekuensi pengiriman tinggi.
- Steady: Personalisasi tingkat tinggi, frekuensi pengiriman rendah.
- Stellar: Personalisasi tingkat tinggi, frekuensi pengiriman optimal.
Kelompok Stellar yang sukses mengombinasikan keempat level personalisasi berfokus pada:
- Menggunakan personalisasi Level 1 untuk menyasar kelompok pelanggan spesifik.
- Mengutamakan personalisasi Level 4 dengan mengirimkan pesan yang tepat waktu berdasarkan perilaku terbaru.
- Meminimalisir pesan yang mengganggu setelah aktivitas tertentu.
Dengan menerapkan strategi personalisasi yang tepat, perusahaan e-commerce dapat:
- Meningkatkan pengenalan merek.
- Meningkatkan relevansi konten bagi pelanggan.
- Mendorong interaksi dan konversi.
- Membangun loyalitas dan hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.
Jadi, bukan sekadar menerapkan personalisasi, melainkan memahami kebutuhan pelanggan dan membangun strategi yang relevan. Dengan begitu, perusahaan e-commerce dapat meraih kesuksesan signifikan dan meninggalkan jauh para kompetitor di belakang.