Askara Indrayana

Sahabat Brainy,

Minggu lalu, sekitar 3.000 delegasi dari kalangan politik, bisnis, dan budaya berkumpul di Beijing untuk pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC). Acara ini ditutup tanpa konferensi pers yang biasa dilakukan oleh perdana menteri.

Poin-poin Penting:

1. Fokus pada "Industri Masa Depan"

Pemindaian wajah di pintu masuk NPC memberi gambaran tentang seperti apa ekonomi yang berfokus pada "industri masa depan".

Delegasi yang berpakaian gelap berbaris rapi di luar gedung dengan tiang-tiang abu-abu

Laporan Kerja Pemerintah yang disampaikan Perdana Menteri Li Qiang menjelaskan bagaimana teknologi baru dari kendaraan listrik hingga penerbangan luar angkasa komersial dapat membantu ekonomi Tiongkok lepas dari pasar properti yang goyah.

2. Pertahanan dan Keamanan

Pemerintah tidak mengumumkan target pengeluaran spesifik untuk transisi hijau pada NPC. Sebaliknya, mereka mengumumkan bahwa belanja pertahanan akan meningkat sebesar 7,2 persen pada tahun 2024, sama seperti kenaikan pada tahun 2023.

Juru bicara yang menjelaskan kenaikan tersebut mengatakan: "Tiongkok telah mempertahankan pengeluaran militer yang relatif rendah dan negara selalu berpegang pada jalan pembangunan damai."

Namun, referensi tentang perdamaian tidak muncul pada bagian laporan kerja perdana menteri yang mengacu pada Taiwan. Laporan tahun lalu menyerukan "kemajuan dalam proses reunifikasi damai Tiongkok", sedangkan tahun ini, Li mengatakan Tiongkok akan "teguh dalam memajukan tujuan reunifikasi Tiongkok".

3. Pertanyaan Ekonomi yang Sulit

Beberapa menteri cukup terbuka dalam berbicara kepada para delegasi mengenai tantangan yang dihadapi Tiongkok, terutama di bidang pertumbuhan ekonomi. Menteri Perumahan Ni Hong menggambarkan tugas membenahi pasar properti Tiongkok sebagai "sangat sulit".

Target Tiongkok untuk pertumbuhan 5 persen pada tahun 2024 dianggap terlalu "ambisius" oleh beberapa pihak. Namun, Hofman melihatnya sebagai target yang relatif realistis jika Tiongkok mampu keluar dari potensi "spiral deflasi".

4. Orientasi ke Luar

Tanpa konferensi pers seperti biasanya, Tiongkok menutup salah satu dari sedikit jalan bagi media asing untuk memahami pandangan Tiongkok tentang posisinya di dunia.

Namun, meskipun Li tidak memberikan pernyataan kepada media, Menteri Luar Negeri Wang Yi mengadakan konferensi pers di sela-sela NPC.

Wang mengatakan ada "beberapa perbaikan dalam hubungan Tiongkok-AS" sejak Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden bertemu di San Francisco tahun lalu, setelah hubungan memburuk karena perbedaan dalam berbagai isu, dari perdagangan hingga Taiwan dan dugaan balon mata-mata Tiongkok.

5. Pertumbuhan Ekonomi yang Tidak Merata

Berbicara kepada para delegasi, beberapa menteri secara relatif jujur tentang tantangan yang dihadapi Tiongkok, terutama di bidang pertumbuhan ekonomi. Menteri Perumahan Ni Hong menggambarkan tugas memperbaiki pasar properti Tiongkok sebagai "sangat sulit".

Runtuhnya pengembang properti Evergrande menjadi topik sensitif pada pertemuan tersebut, di mana seorang jurnalis dilaporkan diinterogasi tentang hubungannya dengan perusahaan tersebut setelah melalui pemindaian wajah.

Target pertumbuhan Tiongkok sebesar 5 persen untuk tahun 2024 dipandang oleh beberapa pihak sebagai "ambisius", meskipun Hofman melihatnya sebagai target yang relatif realistis jika Tiongkok mampu lolos dari potensi "spiral deflasi".

Ia mengatakan bahwa Beijing telah waspada terhadap stimulus yang terkait dengan pasar perumahan yang sedang turun, tetapi ada cara lain untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat guna merangsang perekonomian, seperti kenaikan "sangat minim" baru-baru ini pada dana pensiun pedesaan sekitar 20 yuan Tiongkok ($2.78) per bulan.

Para delegasi di NPC meninjau dokumen-dokumen yang telah disetujui sebelumnya "hampir baris per baris", artinya hanya ada sedikit, jika ada, pengumuman baru selama pertemuan resmi, kata Hofman.

Wang Yi pada konferensi pers di Beijing. Ia duduk di meja.

Financial Times melaporkan bahwa para pejabat dari beberapa provinsi Tiongkok yang terlilit utang bertemu dengan bankir-bankir negara di sela-sela Kongres.

Login untuk menambahkan komentar
Klik tombol Google dibawah ini untuk masuk sebagai user

Tambahkan Komentar

Kamu mungkin juga suka