Halo sahabat Brainy! 👋 Google lagi sibuk nih bikin inovasi baru di bidang AI. Selain ngeluarin banyak model dan alat AI canggih, Google juga lagi fokus mengembangkan teknologi watermarking dan deteksi konten AI. Teknologi ini bakal bisa ngebedain mana konten asli buatan manusia dan mana konten hasil rekayasa AI.
Demis Hassabis, CEO DeepMind (anak perusahaan Google yang fokus di AI), ngasih tau di acara Google I/O tentang sistem watermarking SynthID. Sistem canggih ini sekarang bisa nandain video dan teks yang dihasilkan AI. Menarik, kan?
Nah, teknologi watermarking ini penting banget lho, sahabat Brainy. Soalnya, makin banyak orang pakai AI, makin rawan juga disalahgunakan, misalnya:
- Nyebarin berita palsu buat tujuan politik
- Ngarang omongan orang, seolah-olah mereka ngomong sesuatu yang sebenernya enggak
- Bikin konten seksual tanpa persetujuan
SynthID sendiri udah diumumin Google Agustus tahun lalu. Awalnya, SynthID dipakai buat nandain gambar AI dengan cara yang enggak bisa dilihat manusia, tapi bisa dideteksi sistem. Beda sama standar protokol watermarking lainnya yang nambahin metadata kriptografi ke konten AI.
Google juga udah bisa pake SynthID buat nyelipin watermark yang enggak kedengeran di musik yang dihasilkan AI pake model Lyria bikinan DeepMind.
SynthID ini cuma salah satu dari sekian banyak upaya pencegahan penyalahgunaan teknologi AI. Pemerintah Amerika Serikat juga lagi ngarahin badan federal buat bikin panduan tentang keamanan AI.