Askara Indrayana

Sebagai salah satu raksasa teknologi yang paling populer di dunia, Google punya sejarah panjang dalam menghentikan produk mereka, bahkan yang populer sekalipun. Namun, berita terbaru tentang ditutupnya Gmail hanyalah hoax.

Kebohongan yang disengaja ini berawal dari Twitter, dengan tangkapan layar yang menampilkan pengumuman yang dengan cepat menyebar ke seluruh platform, dengan bantuan beberapa akun berprofil tinggi yang mungkin saja turut membuat hoax ini.

Upaya untuk membendungnya datang dengan cepat, tetapi tidak cukup untuk mencegah "Gmail" menjadi trending topic di Twitter, dan menyebar dengan cepat ke platform media sosial lainnya seperti Facebook.

Ya ampun, jangan khawatir teman-teman. Pemberitahuan "Gmail akan ditutup" itu bohong.

Tetap saja, ada baiknya untuk mencadangkan barang-barang penting di kotak masuk Anda. Ini caranya: https://t.co/LQZ8tztzia

— KABAR.ID (@KABAR.ID) 22 Februari 2024

Tangkapan layar berupa pengumuman bahwa Google menutup Gmail menjadi viral. Tapi apakah itu nyata? pic.twitter.com/ApJpCW7enq

— Media Sosial (@Media_Sosial) 22 Februari 2024

Benih hoax ini disebarkan pada musim gugur tahun lalu, ketika Google mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan low-bandwidth view di Gmail. Tetapi kebingungan makin menjadi-jadi karena adanya berita yang tidak terkait bahwa tech giant ini menunda peluncuran generator gambar AI Gemini karena hasil yang tidak terduga ketika menggambarkan orang.

Kami menyadari bahwa Gemini memberikan ketidakakuratan dalam beberapa penggambaran generasi gambar sejarah. Ini pernyataan kami. pic.twitter.com/RfYXSgRyfz

— Google Indonesia (@Google__Indonesia) 21 Februari 2024

Kedua berita ini disatukan untuk efek komedi.

Maaf semuanya. Ini salahku.

Saya baru saja mencoba mengirim email ke orang kulit putih. pic.twitter.com/KTErJyYAKb

— Kurniawan (@Kurniawan) 22 Februari 2024

Namun, alasan utama hoax penutupan Gmail ini bisa dipercaya adalah karena Google memang sering menutup produk dan layanannya. Bahkan, ada beberapa situs web "kuburan Google" yang melacak daftar korban digital ini. Menariknya, sementara rumor Gmail menyebar hari ini, Google justru mengumumkan bahwa Google Pay akan segera ditutup.

Google belum menanggapi permintaan komentar dari Ashari.tech.

Login untuk menambahkan komentar
Klik tombol Google dibawah ini untuk masuk sebagai user

Tambahkan Komentar

Kamu mungkin juga suka