Askara Indrayana

Sahabat Brainy,

Badan Antariksa Eropa (ESA) lagi nyiapin sesuatu yang keren banget! Mereka mau bikin gerhana matahari buatan supaya para ilmuwan bisa mempelajari bagian Matahari yang sulit diamati: korona yang terik.

Mereka bakal ngirim dua pesawat ruang angkasa yang terbang berdampingan dengan jarak 150 meter. Satu pesawat, yang disebut "penutup", bakal menghalangi semua cahaya dari Matahari kecuali korona, sementara pesawat lainnya, yang disebut "koronagraf", bakal mengamati korona dengan instrumen khusus.

Dua pesawat ini mesti terbang "dalam formasi yang presisi hingga jarak milimeter", pakai navigasi satelit, tautan satelit berbasis radio, kamera, dan sinar laser yang bolak-balik di antara keduanya. Direktur teknologi ESA, Dietmar Pilz, bilang ngejaga dua pesawat buat "bertindak kayak satu alat raksasa sepanjang 150 meter" bakal jadi tantangan yang "sangat teknis".

ESA bilang mereka menargetkan pengamatan gerhana selama enam jam buat setiap 19 jam 36 menit orbit kedua pesawat.

Proba-3's occulter blocks the Sun’s light for the coronagraph. Image: European Space Agency

Selain bikin gerhana matahari, misi ini punya tujuan lain, yaitu ngukur total energi yang dihasilkan Matahari buat jadi data pemodelan iklim.

ESA berharap bisa meluncurkan misi Proba-3 pada bulan September. Pengumuman ini datang saat sebagian besar Amerika Serikat bersiap-siap buat menyaksikan gerhana matahari total pada tanggal 8 April.

Login untuk menambahkan komentar
Klik tombol Google dibawah ini untuk masuk sebagai user

Tambahkan Komentar

Kamu mungkin juga suka